TRANSFORMASI DIGITAL PENGADAAN BARANG & JASA UNTUK PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI
Pertumbuhan ekonomi digital memiliki mutilflyer efect yang dapat memicu pemasaran produk- UMKM sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif, merata dan berkeadilan. Pengembangan Produk Dalam Negeri dan Pengadaan barang dan jasa saat ini mengalami perubahan yang signifikan. Hal ini dikarenakan kemajuan teknologi ditengah pasca pandemi covid 19 yang merubah sendi sendi kehidupan manusia termasuk juga merubah tatanan pengembangan digitalisasi pengadaan. Kondisi pandemi memicu lahirnya inovasi digital. Peluangnya adalah “Kita harus bisa memanfaatkan perubahan tatanan Industri 4.0.” kearah kesiapan untuk pengembangan Produk Dalam Negeri secara komprehensif dan terintegrasi dengan meninggalkan tatanan pengadaan produk dalam negeri yang konvensional dan melakukan transformasi dari pola manual ke digital. Untuk itu perlu ada mekanisme yang terintegrasi dan komprehensif dari e-planning, e-budgetting, e-procurement, sampai e-controlling.didalam semua flatform. Mulai dari aplikasi TKDN, SIPD, dan SIRUP. Yang menarik semua transaksi memprioritaskan peningkatan daya saing produksi dalam negeri. Untuk itu peran digitalisasi sangat penting utuk pengambilan keputusan strategis dengan melaksanakan transformasi digital untuk pengembangan produksi dalam negeri.
Peluang transformasi digital dapat dilihat dari data (APJII, 2022)) berikut: penetrasi internet di Indonesia pada periode 2021-2022 77,02%, >210 juta penduduk Indonesia yang terkoneksi internet 2021-2022. Selanjutnya berdasarkan Data Reportal, 2020 ada 370,1 juta perangkat seluler terkoneksi di Indonesia per Januari 2022. Berdasarkan data dari Google, Temasek, dan Bain, (tahun 2021), Nilai ekonomi Indonesia tahun 2021 sebesar 70 M USD, Prediksi nilai ekonomi Indonesia sebesar 146 M USD atau setara 2.097 triliun pada tahun 2025, dan berdasarkan data dari kemendag bahwa Prediksi nilai ekonomi Indonesia ditargetkan sebesar 315, 5 USD atau setara 4.531 triliun pada tahun 2030.