BUKU PUTIH KOMINFO

Transformasi Digitalisasi Pengadaan Barang dan Jasa ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan   Pengadaan Barang dan Jasa  sepenuhnya mendukung P3DN. Dengan penambahan fitur ini dapat diperoleh data terkait implementasi P3DN sehingga pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dapat lebih transparan dan akuntabel  untuk mendukung  P3DN di Provinsi Kalimantan Selatan Melalui Inpres ini diharapkan dapat  mempercepat peningkatan penggunaan produksi dalam negeri.

Mengutip sumber buku putih kominfo tahun 2016 sebagai berikut: :

  1. Tahun 2010, riset Economist Intelligence Unit memublikasikan Digital Economy Ranking dengan kriteria penilaian yaitu konektivitas dan infrastruktur teknologi, lingkungan bisnis, lingkungan sosial dan budaya, kepastian hukum, visi dan kebijakan pemerintah, serta konsumen dan adopsi usaha. Hasil riset menemukan bahwa Indonesia berada di urutan 145 dengan kecepatan download internet 1.33Mb/s, masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya. Jumlah konsumen dalam transaksi ekonomi digital juga masih kurang disebabkan masyarakat Indonesia lebih banyak menggunakan internet untuk bermain game ataupun bersosialisasi dengan jejaring sosial, serta kurangnya kepercayaan konsumen dalam melakukan transaksi online. Karenanya Indonesia dinilai masih lemah dari aspek konektivitas dan infrastruktur teknologi (2,60) serta konsumen dan adopsi usaha (2,55). Sebaliknya, banyaknya perusahaan di Indonesia yang membangun infrastruktur dengan dukungan TIK sebagai alat bantu adalah indikator cukup baiknya lingkungan bisnis (6,04) ekonomi digital yang meliputi kondisi politik, kondisi makroekonomi, pangsa pasar, kebijakan perusahaan swasta, kebijakan penanaman modal asing, perdagangan internasional, perpajakan, kondisi keuangan, serta ketenagakerjaan. Dengan perolehan poin 3,60 untuk lingkungan sosial dan budaya, 4,20 untuk lingkungan hukum, dan 3,88 untuk kebijakan dan visi pemerintah, secara keseluruhan Indonesia memperoleh nilai 3,60. Angka ini menempatkan Indonesia pada posisi 65 dari 70 negara yang diriset.
  2. Hasil Survei Akses dan Penggunaan TIK oleh Rumah Tangga dan Individu (Survei Indikator TIK) Tahun 2016 yang dilaksanakan Puslitbang SDPPPI Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan kepemilikan akses internet oleh rumah tangga di Indonesia telah mencapai 36% dengan jumlah pengguna internet sebanyak 31% atau sekitar 80,7 juta penduduk Indonesia. Angka pengguna ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 29,6%. Pengguna internet Indonesia diproyeksi akan terus mengalami peningkatan sebagai implikasi perkembangan era digital. sumber: buku putih kominfo tahun 2016.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *